Tampaknya,
pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia tidak berdasarkan planologi,
atau perencanaan kota. Pembangunan pusat perumahan tidak memikirkan
bagaimana masyarakat dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dan
yang paling penting ke tempat mereka mencari nafkah. Ketika penduduk
bertambah, perumahan meningkat, transportasi masa tidak memadai, maka
apa yang terjadi adalah kemacetan di mana-mana.
Apalagi jalan tidak pernah ditambah secara berarti. Tanpa adanya
transportasi masa yang memadai, kemacetan akan bertambah parah.
Kemacetan tersebut jelas menambah beban permerintah, dan memperbesar
impor minyak. Konsumsi bahan bakar kendaraan dalam kemacetan merupakan
biaya yang sia-sia. Biaya masyarakat bertambah, tetapi tanpa
menghasilkan produktivitas.
Aristotle mengatakan "unexamined
life is not worth living". Ini dapat pula diartikan bahwa hidup tanpa
perencanaan dapat membuat hidup menjadi sulit.
Sumber:
https://www.facebook.com/hendy.herijanto?ref=tn_tnmn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar