Rabu, 12 Maret 2014

Tampaknya, pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia tidak berdasarkan planologi, atau perencanaan kota. Pembangunan pusat perumahan tidak memikirkan bagaimana masyarakat dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dan yang paling penting ke tempat mereka mencari nafkah. Ketika penduduk bertambah, perumahan meningkat, transportasi masa tidak memadai, maka apa yang terjadi adalah kemacetan di mana-mana. Apalagi jalan tidak pernah ditambah secara berarti. Tanpa adanya transportasi masa yang memadai, kemacetan akan bertambah parah.

Kemacetan tersebut jelas menambah beban permerintah, dan memperbesar impor minyak. Konsumsi bahan bakar kendaraan dalam kemacetan merupakan biaya yang sia-sia. Biaya masyarakat bertambah, tetapi tanpa menghasilkan produktivitas.

Aristotle mengatakan "unexamined life is not worth living". Ini dapat pula diartikan bahwa hidup tanpa perencanaan dapat membuat hidup menjadi sulit.



Sumber:
https://www.facebook.com/hendy.herijanto?ref=tn_tnmn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar