Rabu, 12 Maret 2014

Kapan Indonesia memiliki pemimpin sperti Lee Kuan Yew, yang dapat membawa negara kecil sekali menjadi besar dan maju berkali-kali, yang bekerja untuk rakyatnya, membuat negaranya kuat dari segi mental, moral, militer, ekonomi dan keuangan.

Lihatlah perbedaannya. Ketika anda mendarat di Changi, anda tidak diperiksa secara ketat, seperti masuk ke hotel bintang lima di Jakarta, padahal anda memasuki negara orang lain.

Naiklah veri dari Singapura ke Batam, atau sebaliknya. Anda akan merasakan perbedaan yang luar biasa, dalam hal: ketetaruran, kebersihan, estetika, dan fasilitas publik.

Devisa Singapura jauh lebih besar dari Indonesia, yang konon dikatakan kaya raya. Salah satu motto mereka, tidak memiliki utang dengan negara lain, dan selalu memperkuat kekuatan militernya, namun tidak tampak secara jelas.

Utang luar negeri berlawanan fungsi dengan militer. Utang, menurut mereka, akan memperlemah kedaulatan negara, seperti yang pernah dikatakan oleh Khalifah Umar bin Khatab As. Militer, di lain pihak, memperkuat kedaulatan negara. Kelemahan itu kita miliki, namun, kekuatan itu juga tidak, atau belum, karena alutsista kita banyak yang sudah tua.

Kenapa kita tidak belajar dari kesuksesan orang lain?



Sumber:
https://www.facebook.com/hendy.herijanto?ref=tn_tnmn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar