Kapan
Indonesia memiliki pemimpin sperti Lee Kuan Yew, yang dapat membawa
negara kecil sekali menjadi besar dan maju berkali-kali, yang bekerja
untuk rakyatnya, membuat negaranya kuat dari segi mental, moral,
militer, ekonomi dan keuangan.
Lihatlah perbedaannya. Ketika
anda mendarat di Changi, anda tidak diperiksa secara ketat, seperti
masuk ke hotel bintang lima di Jakarta, padahal anda memasuki negara orang lain.
Naiklah veri dari Singapura ke Batam, atau sebaliknya. Anda akan
merasakan perbedaan yang luar biasa, dalam hal: ketetaruran, kebersihan,
estetika, dan fasilitas publik.
Devisa Singapura jauh lebih
besar dari Indonesia, yang konon dikatakan kaya raya. Salah satu motto
mereka, tidak memiliki utang dengan negara lain, dan selalu memperkuat
kekuatan militernya, namun tidak tampak secara jelas.
Utang
luar negeri berlawanan fungsi dengan militer. Utang, menurut mereka,
akan memperlemah kedaulatan negara, seperti yang pernah dikatakan oleh
Khalifah Umar bin Khatab As. Militer, di lain pihak, memperkuat
kedaulatan negara. Kelemahan itu kita miliki, namun, kekuatan itu juga
tidak, atau belum, karena alutsista kita banyak yang sudah tua.
Kenapa kita tidak belajar dari kesuksesan orang lain?
Sumber:
https://www.facebook.com/hendy.herijanto?ref=tn_tnmn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar