Rabu, 12 Maret 2014

Tadi malam saya mengikuti tayangan Najwa Shihab mewancari Walikota Surabaya.

Apa yang tersirat sebenarnya juga adalah masalah besar di lingkungan kita saat ini. Kenapa?

Apa yang sesungguhnya terjadi adalah masalah "sistim nilai atau value system" kita yang telah berubah. Sebenarnya, Ibu Tri itu adalah sosok pemimpin daerah yang sesungguhnya. Beliau menjadikan dirinya sebagai pelayan rakyat, pemberi makan kaum papa, mengobati yang tidak mampu, mengayomi para yatim piyatu,berusaha mengatasi masalah sosial yang terjadi, membuat aparatnya tanggap rakyat, dan seterusnya, serta memberikan apa yang terbaik yang dimiliki dirinya, bagi rakyat Surabaya. Itu semua kenyataan yang dilakukannya!

Kalau kita simak sejarah masa lalu, maka kita dapat katakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ibu Tri itu, pada prinsipnya, mirip dengan apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab, pada masa pemerintahan awal Islam, yang dilanjukan dari pimpinan Nabi Besar Muhammad Saw.

Lantas, apa yang salah dengan kita?

Menurut saya,masalah yang tampak adalah bahwa segala pendekatan kehidupan kita menggunakan pendekatan materialisme, yaitu keuntungan apa yang dapat diperoleh jika melakukan sesuatu, tidak peduli apakah itu menyangkut masalah sosial atau komersial.

Di dalam tayangan itu, saya sangat berharap saya salah dengar, yang sangat miris, menyayat hati, adalah yang berkaitan dengan cerita mengenai seorang pelacur tua, berumur 60 tahun, dan tinggal di suatu rumah dengan ukuran 2x2 yang sangat sederhana. Siapa pelanggannya? Disebutkan, semoga saya salah dengar, yaitu anak SD atau SMP!! Lantas, Najwa, bertanya kenapa begitu? Karena dia sudah tua, dan siapa saja yang mau dia terima!! Berapa bayarannya? Seribu dua ribu.

Waduh, jika tidak ada yang benar-benar mengatasi kejadian sosial yang sangat nista itu, maka jangan kaget kalau masyarakat terkait akan dilaknat Allah Swt.

Inannalilahi wa inalilahi rojiun.

Astagafirullah, astagafirullah, astagafirullah.



Sumber:
https://www.facebook.com/hendy.herijanto?ref=tn_tnmn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar