RINGKASAN BUKU
“STUDI ISLAM KOMPREHENSIF”
Oleh Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.
Diringkas oleh: Hendy Herijanto
Buku ini menunjukkan, antara
lain, relasi Islam dengan berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan pesan
moral yang dikandung dalam berbagai cabang studi Islam, dan merespons dinamika
kehidupan manusia dengan dasar ajaran Islam. Metode yang digunakan bersifat
deskriptif analitik, dan normatif teologis, di samping filosofis, historis, dan
kultural, dengan merujuk pada Al Qur’an, Al Sunnah, para filsuf, ulama, dan
para peneliti keIslaman di Timur dan di Barat.
Islam
sebagai agama yang sempurna diturunkan Allah Swt melalui Nabi Besar Muhammad
Saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam; serta menyangkut berbagai aspek kehidupan menuju
kesejahteraan lahir dan bathin.
Sumber ajaran Islam adalah Al
Qur’an, dan Al Sunah, di samping al rayu,
dan fakta sejarah sebagai pelengkap sejauh tidak bertentangan dengan dua
pertama. Al rayu dapat berbentuk qiyas, urf, al maslahat al mursalah,
istishan, qaul al sahabat, ijma al ulama, dan syar’un man qablana. Fakta sejarah merupakan peninggalan masa lalu,
yang berbentuk bangunan phisik, lukisan, photo, dan sebagainya.
Prinsip ajaran Islam meliputi:
a). sesuai dengan fitrah manusia (muthabaqah
li al-fitrah al-nas), b). keseimbangan (al
tawazun), c). sesuai dengan keadaan zaman dan tempat (shalihun li kulli zaman wa makan), d). Tidak menyusahkan manusia (la tu’shshir al-naas), e).sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (muth-abaqah li ilm wa technologiya), f). berbasis pada penelitian (muwaqqaf
li hashil al tabayyun), g). berorientasi pada masa depan (muwajjihun li al-zaman al-atiyah), h).
kesederajatan (al musawwa), i).
keadilan (al-adl), j). musyawarah,
k). persaudaraan (al ukhuwah), dan
l). keterbukaan (ifatiyah).Inti dari
seluruh prinsip ini adalah akhlak mulia dalam arti yang seluas-luasnya.
Tujuan
ajaran Islam adalah untuk mencapai kemaslahatan umat, menjadi rahmat bagi sekalian
alam, melalui pemeliharaan agama, akal, jiwa, harta, dan keturunan manusia.
Karakteristik
ajaran Islam meliputi komprehensif (al
Syumuliah), kritis, humanis, militansi moderat, dinamis, toleran,
responsif, progresif dan inovatif, serta rasional. Karakteristik, di sini,
diartikan sebagai sifat atau watak yang khusus, yang berbeda dengan yang lain.
Pokok
ajaran Islam adalah tentang iman atau teologis, ibadah, dan Ihsan. Unsur-unsur
ini merupakan tiga serangkai yang berkaitan satu sama lain, yaitu dengan
keimanan atau percaya kepada Tuhan, manusia akan mengikuti seluruh perintahNya,
sehingga selalu berbuat baik.
Ilmu-ilmu
Al Qur’an adalah ilmu yang berkaitan dengan pembahasan tentang hal ikhwal Al
Qur’an, atau disebut juga sebagai ulum Al
Quran yang sejajar dengan ulum al-tafsir.
Mengenai Al Qur’an sendiri yang dibahas meliputi sebab turunnya Al Qur’an, nasikh mansukh, muhkam mutasyabih, mutlak muqayyad, i’jaz Al Qur’an, qira’at, al gharib dan seterusnya.
Metode tafsir meliputi tahlily, maudhuiy,
komparasi, dan analisis.
Ilmu
hadis membahas mengenai hal yang berkaitan dengan hadis. Secara garis besar
terdiri dari Ilmu Hadis Riwayah, dan
Ilmu Hadis Dirayah, yang dari
keduanya melahirkan cabang-cabang Ilmu Hadis, seperti Ilmu Rijal al Hadis, dan Ilmu
Jarh wa al Ta’dil. Ilmu ini membedakan antara hadis mutawatir dengan hadis ahad,
serta hadis dhaif.
Ilmu
pendidikan Islam membahas berbagai aspek pendidikan yang berlandaskan pada
nilai-nilai ajaran Islam, dengan corak normatif perenialis, filosofis, historis
dan aplikatif. Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
pendidikan.
Ilmu
dakwah Islam adalah kegiatan ajakan terhadap ajaran agama Islam, atau
pendidikan agama yang bersifat non formal. Prinsipnya terdiri dari: a).
sukarela tanpa paksaan, b). bijaksana, lemah lembut, dan beradab, c). sesuai
dengan tingkatan masyarakat, d). memberikan kemudahan, e). mengembirakan, f).
saling, menghargai dan toleransi.
Fikih
adalah ilmu yang membahas tentang hukum syariat yang berhubungan dengan mukalaf
yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci. Fikih lahir dari ilmu fikih dan ushul fikih yang mengandung
kaidah-kaidah untuk menetapkan hukum. Dalil yang digunakan berasal dari Al
Qur’an, Al Sunah, Ijma, Qiyas, Maslahah
Mursalah, Istihsan, urf dan seterusnya.
Ilmu
kalam bertitik tolak dari keyakinan yang kuat terhadap Tuhan, dan meyakini
hal-hal yang pokok dalam agama. Ilmu ini dimulai dengan argumentasi yang
rasional, sehingga mencapai landasan yang kuat; kemudian, baru mengkaji atau
dibandingkan dengan dalil yang setara dalam Al Qur’an. Terdapat beberapa aliran
dalam Islam, seperti Jabariah atau Qadariyah; namun, apa yang diperdebatkan
hanyalah bersifat cabang atau furu’iyah.
Filsafat
Islam adalah sebuah upaya berpikir secara sistematis, mendalam, radikal, dan
universal tentang segala sesuatu dalam batas yang diijinkan oleh Islam. Berbeda
dengan filsafat barat yang liberal, filsafat Islam bertujuan untuk memperkuat
akidah, ibadah, dan akhlak. Berfilsafat sangat di anjurkan dalam Islam karena
berkaitan dengan perintah Tuhan dan Sunah Nabi Saw agar manusia menggunakan
akalnya.
Paham
tasawuf dan tarekat berkembang karena adanya motivasi yang kuat untuk dekat
dengan Tuhan dalam rangka mengimbangi kecenderungan manusia terhadap
keduniawian, seperti materialistik, hedonistik, pragmatis, dan kapitalis.
Sejarah
Islam berupaya untuk mengkonstruksi dan menceritakan kembali kejadian masa
lalu, untuk dijadikan pelajaran, bahan renungan, dan peringatan dalam menatap
ke masa depan. Dengan mengamalkan
ajarannya, Islam mengalami kemajuan yang pesat sebelum diambil alih oleh Eropa
dan Barat; mengalami kemunduran karena tidak lagi berpegang pada ajaran Al
Qur’an dan Al Sunah.
Kedokteran
Islam, pada dasarnya, sama dengan kedokteran umum, dan perbedaannya terletak
pada nilai-nilai moral dan akhlak dalam mengembangkan dan menggunakan ilmu
tersebut, sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.
Ekonomi
Islam dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam untuk mencapai
‘rahmat bagi sekalian alam’, dan mensejahterahkan masyarakat secara seimbang;
bersifat antroposentris dan teosentris, karena memadukan usaha dan kreativitas
manusia berdasarkan nilai-nilai Islam.
Sosial
dan politik dalam Islam berkaitan dengan istilah ummat, qaum, syu’ub, dan qabail
untuk yang pertama; untuk yang kedua, uli
al amr, muluk, khalifah, wali, dan ra’in. Islam tidak menentukan bentuk dan
sistem politik, tetapi lebih mementingkan moral, etika, dan aspek spiritual
dari sosial dan politik Prinsipnya, antara lain, egaliter, keadilan,
saling,menghormati, dan manusiawi.
Psikologi
Islam didasarkan pada ajaran Islam terutama tentang manusia sebagai makluk yang
utuh, ditentukan dari dalam dan luar dirinya dengan berbagai potensi kejiwaaan;
dan diperlukan untuk mewujudkan kehidupan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Objek kajiannya meliputi al nafs, al qalb, al ruh, dan
seterusnya.
Islam yang dipraktikkan di bumi tampil dengan
berbagai ragam dengan dampak positif dan negatifnya; dan dalam tataran empirik
terdiri dari 31 macam, yang antara lain, adalah Islam normatif, politik,
formalistik, dogmatik, fundamentalis, dan lainnya. Keberagaman ini perlu
dihargai sebagai hasil ijtihad, dan
dianggap sebagai suatu kekuatan setelah dikurangi kelemahannya, agar dapat
menuju ‘rahmat bagi sekalian alam’.
Perbedaan
pendapat dalam Islam disebabkan adanya ayat Al Qur’an yang bersifat dzanni, Hadis Ahad, dan penyebab lainnya, yang harus dipelajari dengan
memandangnya sebagai suatu keniscayaan, dan perlu dikelola dengan arif
bijaksana, dan secara dewasa.
Terlepas
dari tujuan Barat mempelajari Islam,
belajar ke Barat dapat dilakukan sehubungan dengan kaidah jalbu al-mashalih wa dar’u al-mafasid.
Sebagai
simpulan, Islam komprehensif didasarkan pandangan yang utuh, sesuai dengan
ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis Nabi Saw,
yufassiru ba’dhuhu ba’dhan, memiliki visi, misi dan tujuan yang saling
berkaitan, berdimensi teologis, ritualistik, moralitas, humanis theocentris, tidak mengenal dikotomi antara Tuhan dan ilmu
pengetahuan, akal dan wahyu, dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, individu
dan masyarakat dan seterusnya, tidak memberikan tempat bagi yang bersifat
radikal, dan menuju ‘rahmat sekalian alam’.
DAFTAR PUSTAKA
Nata,
Abuddin. (2011). Studi Islam Komprehensif.
Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar